Senin, 02 Desember 2024

Analisis Data Cagar Budaya Kabupaten Wajo

 Kabupaten Wajo di Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah yang kaya akan warisan budaya dan sejarah. Dalam upaya untuk memelihara dan melestarikan kekayaan ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo telah melakukan analisis dan inventarisasi terhadap beberapa objek yang diusulkan sebagai cagar budaya. Berikut adalah beberapa temuan dari analisis tersebut:

Lokasi dan Deskripsi Cagar Budaya

1. Masjid Tua Tosora

   - Deskripsi: Tempat ibadah yang bersejarah dan masih berfungsi sebagai tempat ibadah saat ini.

   - Keterangan: Ditetapkan sebagai cagar budaya berdasarkan Lontara Sukkuna pada tahun 1621[1].

2. Geddongnge (Gudang Amunisi Kerajaan)

   - Deskripsi: Bangunan bersejarah yang menyimpan benda purbakala.

   - Keterangan: Hasil penelitian Balai Arkeologi[1].

3. Mushollah Tosora

   - Deskripsi: Berkaitan dengan adat dan budaya setempat.

   - Keterangan: Menjadi bagian dari festival budaya di Wajo[1].

4. Kain Tenun Sengkang

   - Deskripsi: Warisan budaya kerajinan tenun sutera yang signifikan.

   - Keterangan: Masih menjadi simbol identitas masyarakat Bugis Wajo[1][4][5].

5. Saoraja Tempe

   - Deskripsi: Lokasi yang diduga memiliki sejarah penting dalam kebudayaan Wajo.

   - Keterangan: Dalam upaya pelestarian budaya oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo, diusulkan untuk ditetapkan sebagai cagar budaya pada tahun 2025[3].

Usaha Pelestarian dan Pemajuan Kebudayaan

Pemerintah Kabupaten Wajo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan berbagai upaya untuk melestarikan dan memajukan kebudayaan. Salah satunya adalah dengan menggelar Pekan Budaya Tosora, yang menampilkan berbagai pertunjukan seni budaya lokal, seperti Anggaru/osong, tari lolusu, dongeng, pencak silat, dan baca lontara[2].

Pekan Budaya Tosora ini diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan serta meningkatkan apresiasi terhadap budaya lokal. Wakil Bupati Wajo, Amran, menekankan pentingnya kegiatan ini dilakukan secara rutin untuk memperkuat identitas budaya Wajo dan sebagai upaya pelestarian adat[2].

 

Penelusuran dan Penjejakan Sejarah

Untuk mendukung upaya pelestarian budaya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo akan melakukan penelusuran dan penjejakan sejarah objek yang diduga cagar budaya, termasuk Saoraja Tempe di Kecamatan Tempe, Makam Petta Makkawarie di Kelurahan Tempe, Bunker Jepang Wajo di Kelurahan Maddukelleng, serta berbagai makam penting lainnya di berbagai kecamatan[3].

Kegiatan ini juga melibatkan kerjasama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIX dan mahasiswa jurusan arkeologi dari berbagai universitas di Indonesia untuk memastikan pendataan dan pelestarian warisan budaya dilakukan dengan baik[3].

Kesimpulan

Dengan analisis data yang telah dilakukan, Kabupaten Wajo menunjukkan komitmen kuat dalam melestarikan warisan budayanya. Melalui upaya pelestarian, pemajuan kebudayaan, dan penelusuran sejarah, Wajo tidak hanya menjaga identitas budayanya tetapi juga menyajikan kekayaan budaya yang luar biasa bagi generasi mendatang dan pelancong dari berbagai penjuru dunia.

Rujukan

[1] https://wajoterkini.com/tiga-lokasi-di-tosora-ditetapkan-jadi-cagar-budaya/

[2] https://wajokab.go.id/berita/detail/buka-pekan-budaya-di-tosora-amran-ini-harus-terus-dilestarikan

[3] https://beritasulsel.com/baca/telusur-dan-penjejakan-sejarah-objek-diduga-cagar-budaya-di-wajo

[4] https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-sulseltrabar/baca-kilas-peristiwa/14278/Kain-Tenun-Sengkang-Warisan-Budaya-dari-Wajo-Sulsel.html

[5] https://wamanews.id/kain-sutera-bugis-wajo-adalah-warisan-budaya-yang-terus-hidup/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar